Jumat, 09 Desember 2016

"IMPLEMENTASI FTP SERVER & IPV4 DI LINUX MENGGUNAKAN PROFTPD DI UBUNTU"

Nama             : Emi Fitri Utami
NIM               : 2016 050004
Mata Kuliah   : TCP/IP Statis & Dinamis
                         Mendesain & Membangun Server

Referensi        : 
Pratama, IPAE. Handbook Jaringan Komputer. Informatika. Bandung. 2014.
https://scholar.google.co.id/citations?user=KZno-G8AAAAJ&hl=id

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzOicPvFq80RW8CRtGedfi_GRqrGuI0C-vBE0Bsq-yLutD5TIzy9ySLXnwXopubQTXjY1lwVjQyk3PtXjTJUFIo7Al-mArOLmxciSYnWPKDOGezgMhZcbZdpZHzUzallWoSdyrjPqgS5lu/s1600/images.jpg

Praktek kali ini mengenai bagaimana cara konfigurasi FTP Server di Linux menggunakan PROFTPD. Dimana ProFTPd (singkatan Pro FTP daemon ) adalah sebuah aplikasi yang di gunakan untuk melakukan transfer data atau yang lebih dikenal dengan FTP(file transfer protokol).
Dengan menggunakan ProFTPd kita dapat membuat sebuah server FTP dimana nantinya kita bisa membuat sebuah server yang bisa memberikan fasilitas upload dan download dari server tersebut. ProFTPd juga mudah untuk di konfigurasikan.Baiklah langsung saja pada prakteknya, di simak baik-baik ya :-)

        Bagaimana Konfigurasi FTP Server menggunakan ProFTPd di Linux ?

1. Seperti biasanya sebelum Anda menjalankan suatu Program atau aplikasi di linux, pastikan PC yang Anda gunakan telah terhubung ke jaringan komputer (internet) dan pastinya menggunakan OS Linux, sudah pastilah ya teman-teman.  Untuk yang pertama buka Terminal lalu ketikkan perintah sudo su untuk menjadi rootnya. Kemudian isikan password PC yang Anda gunakan.

Gambar perintah sudo su

2. Setelah menjadi root, selanjutnya ketikkan perintah apt-get install proftpd. Perintah tersebut untuk menginstall proftpd.
Gambar perintah apt-get install proftpd

Ketik yes (y) lalu Enter

Pilih OK lalu Enter


Gambar installan selesai

4. Berikutnya ketikkan perintah nano /etc/proftpd/proftpd.conf.

Gambar perintah nano /etc/proftpd/proftpd.conf

                 Pada gambar diatas fokus pada usernya, dimana nama user tersebut telah diubah/diganti oleh penulis. Awalnya user dengan nama proftpd, lalu diganti dengan user yang diinginkannya (misal : emifitri). Jadi Anda bisa menggantinya sesuai dengan keinginan.
                Setelah Anda membuat perubahan di atas, Anda dapat save konfigurasi Anda dengan menekan tombol 'ESC' lalu tekan tombol 'ctrl+X' agar Anda dapat menyimpan perubahan yang Anda lakukan.

5.  Berikutnya, ketikkan perintah service proftpd restart.


Gambar perintah  service proftpd restart

Gambar perintah restart berhasil 

6. Untuk menambahkan Username pada FTP Server Anda, ketikkan perintah useradd nama Anda/sesuai keinginan (misal useradd emifitri).

Gambar perintah useradd nama Anda/sesuai keinginan (misal useradd emifitri)

7. Dan untuk menambahkan Password pada FTP Server Anda, ketikkan perintah passwd  username yang Anda buat (misal passwd emifitri).

Gambar perintah passwd username yang Anda buat (misal passwd emifitri).

Gambar mengisikan password

Gambar password yang dibuat/dimasukkan berhasil

8. Selanjutnya pengecekan pada PC Anda (PC Server), buka web browser lalu ketikkan  ftp://127.0.0.1(localhost) + Enter.
Gambar Pengecekan FTP Server pada PC Server

9. Isikan username dan password yang Anda telah buat sebelumnya.

Gambar mengisi username & password

10. Setelah  mengisi username & passwordnya, maka akan keluar informasi seperti pada gambar di bawah. Informasi / file tersebut berasal dari komputer server.

Gambar FTP Server

11. Pengecekan pada server sudah, nah selanjutnya pengecekan pada komputer client lagi. Akan tetapi, kita harus mengecek IP Server agar mudah dalam pencarian FTP Servernya. Pengecekan IP Server dengan cara buka terminal lalu ketikkan perintah ifconfig. Dapat Anda lihat IP nya yaitu 10.10.3.100.

Gambar perintah ifconfig 

12. Setelah mengetahui IP Server, maka baru Anda dapat melakukakn pengecekan pada PC Client, dengan cara buka web browser lalu ketikkan ftp://ipserver (misal : ftp://10.10.3.100). Masukkan username dan passwordnya.

Gambar memasukkan ftp://ipserver 


Gambar isi dari FTP Server


























"PRAKTEK PERINTAH DENGAN EKSTENSI YANG BERBEDA DI LINUX" "


Nama           : Emi Fitri Utami
NIM             : 2016 050004
Mata Kuliah : Mendesain & Membangun Server

Hai !!! Kali ini penulis akan membahas materi  mengenai Praktek Perintah Dasar di Linux. Sebelumnya, penulis sudah pernah memposting materi yang sama dengan materi yang akan di bahas pada tulisan kali ini. Dimana pada blog sebelumnya penulis menjelaskan perintah whois dan dig dengan domain dan ekstensi yang sama ataupun berbeda (artinya tidak terlalu memfokuskan apakah ekstentinya berbeda atau tidak). Materi yang sebelumnya hanya menjelaskan pengertian maupun fungsi perintah dasar tersebut. Jika Anda masih bingung, Anda bisa membacanya pada Link http://monjuarnal.blogspot.co.id/2016/12/praktek-perintah-whois-dig-di-linux.html.  Sedangkan pada penulisan ini, penulis akan lebih memfokuskan perbedaan suatu domain yang sama dengan ekstensi yang berbeda.

Mari kita simak !!:-)

1. Praktek Perintah Whois di Linux

     Baiklah sebelum kita mulai prakteknya, teman-teman harus tahu apa sih perintah whois itu ? Ini dia jawabannya teman-teman, jadi perintah whois itu berfungsi untuk mengetahui informasi suatu website (domain) dan hosting yang telah teregister (terdaftar) secara sah. Informasi yang disajikan meliputi nama pemilik domain, tanggal berlaku, tanggal kadaluarsa (expired), dan lain-lain. Sejatinya perintah whois sama halnya dengan mengajukan pertanyaan tentang siapakah server atau komputer tujuan kita tersebut. Seperti biasanya kelengkapannya yaitu PC Anda menggunakan OS Linux dan pastikan terhubung ke jaringan komputer (internet).
 
   1.1 Buka terminal lalu ketikkan perintah whois alamat website (misal : whois mayoraindah.com).

Gambar perintah whois mayoraindah.com

Gambar Informasi lanjut dari perintah whois mayoraindah.com

               Penjelasan dari gambar di atas yaitu bahwa terdapat banyak sekali informasi yang kita peroleh dari suatu website tersebut. Informasinya meliputi :
        - Domain name : MAYORAINDAH.COM
        - Updated Date : 07-nov-2016
        - Creation Date : 24-sep-2016
        - Expiration Date : 24-sep-2019
        - Registrar Abuse Contact Email : abuse@dynadot.com
        - Registrant Name : IT Admin
        - Registrant City : Songjiang
        - Registrant State/Province : Shanghai
        - Registrant Postal Code : 201620
        - Admin Phone : +86. 1580210258


   1.2 Seperti yang Penulis katakan diatas bahwa penulis akan memfokuskan perbedaan suatu domain yang sama dengan ekstensi yang berbeda. Nah jadi disini masih pada alamat domain yang sama (misal : mayoraindah) namun dengan ekstensi yang berbeda. Ekstensi disini berupa .com, .co.id, HTML,HTTP, dan lain sebagainya. Langsung saja pada prakteknya, buka terminal kembali lalu ketikkan perintah whois alamat website (whois mayoraindah.co.id). Bisa dilihat perbedaannya dengan yang di atas, sebelumnya menggunakan perintah whois mayoraindah.com, tetapi sekarang menggunakan perintah whois mayoraindah.co.id.


 Gambar perintah whois mayoraindah.co.id


Gambar Informasi lanjut dari perintah whois mayoraindah.co.id

                   Dengan mengetikkan perintah domain yang sama namun ekstensi yang berbeda dapat Anda lihat perbedaan dari segi informasi yang muncul di Terminal Anda. Ini dia informasinya bisa Anda lihat perbedaannya atau bandingkan  :
        - Domain name : MAYORAINDAH.CO.ID
        - Created On : 12-Jul-2013 13:33:55 UTC
        - Last Updated On : 28-Jun-2016 04:12:03 UTC
        - Expiration Date : 12-Jul-2018 23:59:59 UTC
        - Registrant  Email : ruth.felicia@mayora.co.id
        - Registrant Name : Friska Ong
        - Registrant City : Jakarta Barat
        - Registrant State/Province : DKI Jakarta
        - Registrant Postal Code : 11440
        - Admin Phone : +62 . 29964900



2. Praktek Perintah Dig di Linux

      Perintah Dig berfungsi untuk melakukan pengecekan jalur (tracing) DNS(Domain Name System) server yang Anda gunakan maupun yang digunakan oleh komputer server, menampilkan alamat Internet Protocol (IP) Address dari komputer server, data dari semua Record dari NS (Name Server), SOA record, dan lainnya. Anda bisa memperdalam lagi tentang perintah Dig dengan mengetikkan dig -h pada aplikasi Terminal di sistem operasi Linux Anda (untuk keluar ketik q). 
Pada praktek perintah Dig ini sama saja dengan praktek perintah whois diatas, dimana penuli akan memfokuskan perbedaan suatu domain yang sama dengan ekstensi yang berbeda. Langsung saja pada prakteknya !!!

   2.1 Buka terminal lalu ketikkan perintah dig nama domain (misal : dig mayoraindah.com).

Gambar perintah dig mayoraindah.com

                          Dari gambar di atas kita dapat peroleh banyak informasi, yaitu :
                              - Bisa dilihat Question Section
                              - Bisa dilihat Answer Section
                              - IP Address untuk mayoraindah.com : 52.0.7.30
                              - Query Time : 4 msec
                              - IP Server : 127.0.1.1#53(127.0.1.1)
                              - MSG SIZE rcvd : 49

   2.2 Buka Terminal lalu ketikkan perintah dig nama domain (misal : dig mayoraindah.co.id).


Gambar informasi perintah dig mayoraindah.co.id

                                 Dari gambar di atas kita dapat peroleh banyak informasi, yaitu :
                              - Bisa dilihat Question Section
                              - Bisa dilihat Answer Section
                              - IP Address untuk mayoraindah.co.id : 128.199.240.232
                              - Query Time : 13 msec
                              - IP Server : 127.0.1.1#53(127.0.1.1)
                              - MSG SIZE rcvd : 51

3. Pembuktian Perbedaan Ekstensi di Web Browser
   3.1 Buka web browser lalu ketikkan mayoraindah.co.id.

Gambar informasi mayoraindah.co.id

   3.2 Buka web browser lalu ketikkan mayoraindah.com.

Gambar informasi mayoraindah.com

Penjelasan dari gambar 3.1 dan 3.2 adalah dimana Anda bisa lihat terdapat perbedaan diantara keduanya, yaitu dari segi tampilan dan isinya. 

  

Jadi dapat disimpulkan bahwa ketika kita mengetikkan perintah dasar di linux (seperti contoh pada praktek di atas menggunakan perintah whois dan dig ) di Terminal maupun web browser dengan domain yang sama namun ekstensi yang berbeda, akan muncul informasi dan tampilan yang berbeda juga. Pembuktiannya bisa Anda lihat di atas. So, ekstensi yang berbeda mempengaruhi informasinya ya guys :-). 



Referensi : Pratama, IPAE. Handbook Jaringan Komputer. Informatika. Bandung. 2014.








Kamis, 01 Desember 2016

"PRAKTEK PERINTAH WHOIS & DIG DI LINUX"

Nama           : Emi Fitri Utami
NIM             : 2016 050004
Mata Kuliah : TCP/IP Statis dan Dinamis

Hai, kali ini penulis akan membahas mengenai praktek perintah dasar di linux. Perintah dasar yang akan dibahas yakni whois dan dig. Sebenarnya masih banyak perintah dasar di linux, seperti Adduser, Apt-cache, Apt-get, ping, cat, chmod, cp, df, find, hostname, kill, less, ls, man, more, mount, mv, nano, passwd, pwd, shutdown, su, sudo su, unzip, wget, which, zip, dan lain sebagainya. Sebelum melakukan praktik ini pastikan PC yang Anda gunakan sudah terhubung ke jaringan komputer (internet) dan PC tersebut menggunakan OS Linux.

Baiklah ini dia penjelasannya.

1. Praktek Perintah Whois di Linux
      Perintah Whois berfungsi untuk mengetahui informasi suatu website (domain) dan hosting yang telah teregister (terdaftar) secara sah. Informasi yang disajikan meliputi nama pemilik domain, tanggal berlaku, tanggal kadaluarsa (expired), dan lain-lain. Sejatinya perintah whois sama halnya dengan mengajukan pertanyaan tentang siapakah server atau komputer tujuan kita tersebut.

   1.1 Buka Terminal, lalu ketikkan perintah sudo su untuk menjadi rootnya dan masukkan password PC Anda.

Gambar Perintah Sudo Su

   1.2 Jika pada PC Anda belum terinstall whois, maka install terlebih dahulu. Dengan cara ketik perintah apt-get install whois.


Gambar Perintah apt-get install whois

   1.3 Setelah menginstall Whois, maka selanjutnya jalankan Whois yang telah terinstall tersebut. Formatnya : whois alamat-website. Misalkan : whois gmail.com.
         



Gambar Perintah & Informasi Whois gmail.com

         Penjelasan dari gambar di atas  yaitu bahwa terdapat banyak sekali informasi yang kita peroleh dari suatu website tersebut. Seperti pada penjelasan penulis sebelumnya, informasi yang disajikan meliputi :
            - Server name : GMAIL.COM.BR , GMAIL.COM.DEADKNIFERECORDS.COM , GMAIL.COM.MY ,  dan masih banyak lagi yang bisa Anda lihat pada gambar di atas mengenai server namenya.
           - Domain Name : gmail.com
           - Name Server (ada 4) : NS1.GOOGLE.COM , NS2.GOOGLE.COM , NS3.GOOGLE.COM , NS4.GOOGLE.COM.
          - Untuk Domain name : Creation Date ( 13-aug-1995) & expiration date (12-aug-2017).
          - Registrant Name : DNS Admin
          - Registrant City : Mountain View
          - Registrant Country : US
          - Admin Postal Code : 94043
          - Admin Phone : +1.6502530000
          - Tech Fax : +1.6506188571

      Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat pada gambar di atas.

    1.4 Perintah whois emeraldbali.com

       Pada perintah ini, informasi yang di peroleh sama juga dengan informasi pada whois gmail.com tersebut. Akan tetapi, pada whois emeraldbali.com ini terdapat nama orang seperti pada Admin Email (ibnu.athoillah@gmail.com), Tech Name (ibnu athoillah), Registrant Name (ibnu athoillah), dan lain-lain. Ini disebabkan karena suatu perusahaan atau kampus ini masih dalam lingkup kecil. Sedangkan gmail, sudah dalam lingkup besar atau luas. 


Gambar Perintah & Informasi Whois Emeraldbali.com



2. Praktek Perintah Dig
          Perintah Dig berfungsi untuk melakukan pengecekan jalur (tracing) DNS (Domain Name System) server yang Anda gunakan maupun yang digunakan oleh komputer server, menampilkan alamat Internet Protocol (IP) Address dari komputer server, data dari semua Record dari NS (Name Server), SOA record, dan lainnya. Anda bisa memperdalam lagi tentang perintah dig dengan mengetikkan dig -h pada aplikasi Terminal di sistem operasi Linux Anda (untuk keluar ketik q).

    2.1 Perintah Dig ini tidak perlu dilakukan penginstallan, langsung saja ketik perintah dig nama domain (dig mayoraindah.com).

Gambar Perintah & Informasi dig mayoraindah.com

             Dari gambar di atas dapat kita peroleh informasi :
            - IP Address untuk mayoraindah.com : 52.0.7.30
            - Query Time : 4 msec
            - IP Server : 127.0.1.1#53(127.0.1.1)



Referensi : Pratama, IPAE. Handbook Jaringan Komputer. Informatika. Bandung. 2014.








Selasa, 29 November 2016

“PRAKTEK VIRTUAL DI LINUX”


 Nama              : Emi Fitri Utami
NIM                 : 2016 050004
Mata Kuliah   : TCP/IP Statis & Dinamis

Pada penulisan kali ini, penulis akan membagi ilmu mengenai praktek virtualisasi di linux dan menjalankannya.
   Virtualisasi diartikan sebagai pembuatan suatu bentuk simulasi dari sesuatu yang asalnya bersifat fisik, misalnya sistem operasi, perangkat penyimpanan data atau sumber daya jaringan. Definis lainnya yaitu sebuah teknik untuk menyembunyikan karakteristik fisik dari sumber daya komputer dari bagaimana cara sistem lain, aplikasi atau pengguna berinteraksi dengan sumber daya tersebut. Dalam praktik ini, kelengkapannya yaitu menggunakan OS Linux dan aplikasi dalam menjalankan virtualisasi menggunakan Virtual Box. Sedangkan VirtualBox adalah perangkat lunak virtualisasi yang dapat digunakan untuk mengeksekusi sistem operasi “tambahan” di dalam sistem operasi “utama”. Sebagai contoh, jika seseorang mempunyai sistem operasi MS Windows yang terpasang di komputernya, maka seseorang tersebut dapat pula menjalankan sistem operasi lain yang diinginkan di dalam sistem operasi MS Windows. VirtualBox ini merupakan salah satu contoh aplikasi dari Virtualisasi, masih banyak lagi aplikasi Virtualisasi yang bisa Anda coba. Disini penulis hanya memfokuskan pada satu aplikasi saja yaitu VirtualBox.
Praktek kali ini, penulis akan menguraikan bagaimana cara menginstall virtual box, menjalankan virtual box, dan menambahkan File ISO atau Sistem Operasi.

1. Cara Install VirtualBox

   1.1  Apabila Anda hendak menginstall VirtualBox di Linux, maka cara mudah. Yaitu buka Terminal lalu ketik perintah sudo su. Perintah ini berfungsi sebagai root.
Gambar Perintah Sudo Su

   1.2 Berikutnya, ketik perintah apt-get install virtualbox. Dalam proses penginstallan ini, nanti akan muncul perintah apakah Anda akan lanjut (continue) atau tidak, jadi yang Anda lakukan yaitu ketik y(yes) lalu enter. Tunggu proses install tersebut selesai.
Gambar Perintah apt-get install virtualbox
Gambar Perintah untuk lanjut atau tidak
Gambar Proses Install VirtualBox Selesai

   1.3 Next, ketik perintah VirtualBox untuk membuka Virtual yang telah Anda Install tersebut.
Gambar VirtualBox


2. Cara menambahkan File ISO atau OS dan Menjalankan File ISO di VirtualBox

   2.1 Sebelum menjalankan VirtualBox, Anda harus mendownload File ISO ataupun OS yang hendak Anda masukan (sesuai keinginan Anda). Disini penulis memasukkan File ISO. Cara mendownload File ISO yaitu buka Web Browser lalu ketik pada mesin pencari kambing.ui.ac.id/iso.

Gambar Pencarian File ISO

   2.2 Terdapat banyak pilihan File ISO, penulis memilih easyhotspot (klik).
Gambar File ISO

   2.3 Pada Submenu easyhotspot ini, pilih file ehdb-01.iso. Klik kanan pada file ehdb-01.iso lalu pilih perintah Copy Link Location. Link yang dicopy tersebut di paste ke terminal, namun sebelum mem-pastenya ketik perintah wget pada terminal lalu lakukan paste link tersebut + enter. Tunggu proses download tersebut selesai. 
Gambar Copy Link pada Terminal
Gambar Proses download selesai 

   2.4 Setelah mendownload File ISO (file yang akan Anda masukkan ke VirtualBox), kembali lagi pada halaman VirtualBox tersebut. Pada VirtualBox klik New.
Gambar Memilih Perintah New

   2.5 Tampilan yang muncul apabila Anda memilih New adalah Anda akan diminta untuk mengisi bagian nama dan sistem operasinya (Name and  Operating Sistem). Apabila pengisian telah selesai, klik Next.
Gambar sebelum mengisi Name and Operating System

 Gambar setelah mengisi Name and Operating System

   2.6 Berikutnya pengaturan memori size, langsung saja klik Next. Dimana menggunakan memori dengan ukuran 512 MB.
Gambar Perintah Memory Size

   2.7 Pada bagian Hard Drive ini, pilih Create A Virtual Hard Drive Now, kemudian klik Create.
Gambar Perintah Hard Drive

   2.8 Selanjutnya akan muncul tipe hard drivenya, pilih VDI ( VirtualBox Disk Image), lalu klik Next.
Gambar pilihan Tipe Hard Drive

   2.9 Pada bagian Penyimpanan pada Hard Drive ini ( Storage on physical hard drive ) pilih Dynamically Allocated, kemudian Next.
Gambar pilihan Penyimpanan pada Hard Drive

   2.10 Tampilan ini merupakan ringkasan dari apa yang Anda telah lakukan/pilih sebelumnya yakni mengenai lokasi file dan size (ukuran). Klik Create.
Gambar File Location and Size

   2.11 Tahap selanjutnya yaitu klik kanan pada file yang telah Anda buat (contoh : easyhs_emi) lalu pilih Settings.
Gambar Pilihan Settings

   2.12 Pada menu Settings ini pilih Storage lalu klik Empty. Pada menu Empty ini akan muncul submenu Attributes, lalu klik simbol DVD/CD. Dan pilih choose a virtual CD/DVD disk file....
Gambar Opsi Storage dan Empty

   2.13 Klik File Computer, lalu klik kembali opsi / (root)

Gambar Opsi Computer dan / (root)

   2.14 Pada opsi / (root) ini klik submenu home.
Gambar opsi home

   2.15 Kemudian pilih submenu Acer. Submenu ini tempat tersimpannya File ISO yang telah Anda download sebelumnya.

Gambar Opsi Acer

   2.16 Berikutnya, pilih file yang telah Anda download yakni ehdb-01.iso, lalu klik Open.

Gambar memilih File ISO

   2.17 Langsung saja klik OK.


   2.18 Klik kanan pada File ISO yang hendak Anda jalankan (esyhs_emi), lalu pilih Start (warna hijau, menu yang diatas).
Gambar untuk mulai menjalankan File ISO

   2.19 Setelah memilih Start, kemudian tunggu prosesnya.





   2.20 Setelah selesai menjalankan File ISO tersebut, maka cara untuk keluar yaitu tekan menu Machine lalu pilih Close kemudian pilih Save the machine state.


 Referensi : Pratama, IPAE. Handbook Jaringan Komputer. Informatika. Bandung. 2014.

http://dirkstrauss.com/wp-content/uploads/2014/08/moving-virtualbox-vm.png