Selasa, 29 November 2016

“PRAKTEK VIRTUAL DI LINUX”


 Nama              : Emi Fitri Utami
NIM                 : 2016 050004
Mata Kuliah   : TCP/IP Statis & Dinamis

Pada penulisan kali ini, penulis akan membagi ilmu mengenai praktek virtualisasi di linux dan menjalankannya.
   Virtualisasi diartikan sebagai pembuatan suatu bentuk simulasi dari sesuatu yang asalnya bersifat fisik, misalnya sistem operasi, perangkat penyimpanan data atau sumber daya jaringan. Definis lainnya yaitu sebuah teknik untuk menyembunyikan karakteristik fisik dari sumber daya komputer dari bagaimana cara sistem lain, aplikasi atau pengguna berinteraksi dengan sumber daya tersebut. Dalam praktik ini, kelengkapannya yaitu menggunakan OS Linux dan aplikasi dalam menjalankan virtualisasi menggunakan Virtual Box. Sedangkan VirtualBox adalah perangkat lunak virtualisasi yang dapat digunakan untuk mengeksekusi sistem operasi “tambahan” di dalam sistem operasi “utama”. Sebagai contoh, jika seseorang mempunyai sistem operasi MS Windows yang terpasang di komputernya, maka seseorang tersebut dapat pula menjalankan sistem operasi lain yang diinginkan di dalam sistem operasi MS Windows. VirtualBox ini merupakan salah satu contoh aplikasi dari Virtualisasi, masih banyak lagi aplikasi Virtualisasi yang bisa Anda coba. Disini penulis hanya memfokuskan pada satu aplikasi saja yaitu VirtualBox.
Praktek kali ini, penulis akan menguraikan bagaimana cara menginstall virtual box, menjalankan virtual box, dan menambahkan File ISO atau Sistem Operasi.

1. Cara Install VirtualBox

   1.1  Apabila Anda hendak menginstall VirtualBox di Linux, maka cara mudah. Yaitu buka Terminal lalu ketik perintah sudo su. Perintah ini berfungsi sebagai root.
Gambar Perintah Sudo Su

   1.2 Berikutnya, ketik perintah apt-get install virtualbox. Dalam proses penginstallan ini, nanti akan muncul perintah apakah Anda akan lanjut (continue) atau tidak, jadi yang Anda lakukan yaitu ketik y(yes) lalu enter. Tunggu proses install tersebut selesai.
Gambar Perintah apt-get install virtualbox
Gambar Perintah untuk lanjut atau tidak
Gambar Proses Install VirtualBox Selesai

   1.3 Next, ketik perintah VirtualBox untuk membuka Virtual yang telah Anda Install tersebut.
Gambar VirtualBox


2. Cara menambahkan File ISO atau OS dan Menjalankan File ISO di VirtualBox

   2.1 Sebelum menjalankan VirtualBox, Anda harus mendownload File ISO ataupun OS yang hendak Anda masukan (sesuai keinginan Anda). Disini penulis memasukkan File ISO. Cara mendownload File ISO yaitu buka Web Browser lalu ketik pada mesin pencari kambing.ui.ac.id/iso.

Gambar Pencarian File ISO

   2.2 Terdapat banyak pilihan File ISO, penulis memilih easyhotspot (klik).
Gambar File ISO

   2.3 Pada Submenu easyhotspot ini, pilih file ehdb-01.iso. Klik kanan pada file ehdb-01.iso lalu pilih perintah Copy Link Location. Link yang dicopy tersebut di paste ke terminal, namun sebelum mem-pastenya ketik perintah wget pada terminal lalu lakukan paste link tersebut + enter. Tunggu proses download tersebut selesai. 
Gambar Copy Link pada Terminal
Gambar Proses download selesai 

   2.4 Setelah mendownload File ISO (file yang akan Anda masukkan ke VirtualBox), kembali lagi pada halaman VirtualBox tersebut. Pada VirtualBox klik New.
Gambar Memilih Perintah New

   2.5 Tampilan yang muncul apabila Anda memilih New adalah Anda akan diminta untuk mengisi bagian nama dan sistem operasinya (Name and  Operating Sistem). Apabila pengisian telah selesai, klik Next.
Gambar sebelum mengisi Name and Operating System

 Gambar setelah mengisi Name and Operating System

   2.6 Berikutnya pengaturan memori size, langsung saja klik Next. Dimana menggunakan memori dengan ukuran 512 MB.
Gambar Perintah Memory Size

   2.7 Pada bagian Hard Drive ini, pilih Create A Virtual Hard Drive Now, kemudian klik Create.
Gambar Perintah Hard Drive

   2.8 Selanjutnya akan muncul tipe hard drivenya, pilih VDI ( VirtualBox Disk Image), lalu klik Next.
Gambar pilihan Tipe Hard Drive

   2.9 Pada bagian Penyimpanan pada Hard Drive ini ( Storage on physical hard drive ) pilih Dynamically Allocated, kemudian Next.
Gambar pilihan Penyimpanan pada Hard Drive

   2.10 Tampilan ini merupakan ringkasan dari apa yang Anda telah lakukan/pilih sebelumnya yakni mengenai lokasi file dan size (ukuran). Klik Create.
Gambar File Location and Size

   2.11 Tahap selanjutnya yaitu klik kanan pada file yang telah Anda buat (contoh : easyhs_emi) lalu pilih Settings.
Gambar Pilihan Settings

   2.12 Pada menu Settings ini pilih Storage lalu klik Empty. Pada menu Empty ini akan muncul submenu Attributes, lalu klik simbol DVD/CD. Dan pilih choose a virtual CD/DVD disk file....
Gambar Opsi Storage dan Empty

   2.13 Klik File Computer, lalu klik kembali opsi / (root)

Gambar Opsi Computer dan / (root)

   2.14 Pada opsi / (root) ini klik submenu home.
Gambar opsi home

   2.15 Kemudian pilih submenu Acer. Submenu ini tempat tersimpannya File ISO yang telah Anda download sebelumnya.

Gambar Opsi Acer

   2.16 Berikutnya, pilih file yang telah Anda download yakni ehdb-01.iso, lalu klik Open.

Gambar memilih File ISO

   2.17 Langsung saja klik OK.


   2.18 Klik kanan pada File ISO yang hendak Anda jalankan (esyhs_emi), lalu pilih Start (warna hijau, menu yang diatas).
Gambar untuk mulai menjalankan File ISO

   2.19 Setelah memilih Start, kemudian tunggu prosesnya.





   2.20 Setelah selesai menjalankan File ISO tersebut, maka cara untuk keluar yaitu tekan menu Machine lalu pilih Close kemudian pilih Save the machine state.


 Referensi : Pratama, IPAE. Handbook Jaringan Komputer. Informatika. Bandung. 2014.

http://dirkstrauss.com/wp-content/uploads/2014/08/moving-virtualbox-vm.png



























  





Kamis, 24 November 2016

"SUBNETTING PADA IPV4 KELAS A, B, C"

Nama              : Emi Fitri Utami
NIM               : 2016 050004
Mata Kuliah    : TCP/IP Statis & Dinamis

Hello, kembali lagi pada blog penulis kali ini yang akan membahas mengenai Subnetting pada IPV4 kelas A, B, dan C. Penulis akan menguraikan apa itu Subnetting ? dan apa contoh soal pada masing-masing kelas serta pembahasannya ? Oke langsung saja, ini pembahasannya.



     A. Subnetting

 Subnetting didefinisikan sebagai proses untuk melakukan subnet pada pengalamatan jaringan komputer berbasiskan IP Address dengan menggunakan Net Mask dan Subnet Mask. Pengertian lain dari Subnetting ini adalah upaya untuk melakukan 4 hal yaitu menghitung jumlah subnet, menghitung host persubnet, menghitung blok subnet, dan merinci ke dalam tabel yang memuat subnet, host pertama, host terakhir, dan broadcast.  Proses subnetting ini dapat dilakukan baik dengan menggunakan Net Mask Standar untuk setiap kelas maupun dengan membagi-baginya ke dalam unit-unit yang lebih kecil yang disebut dengan Subnet Mask.
 Sebelum ke contoh soal pada masing-masing kelas, penulis menampilkan CIDR untuk ketiga kelas IP Address tersebut. CIDR (Classless Inter Domain Routing) adalah sebuah proses sebagai solusi untuk efisiensi di dalam alokasi IP Address yang dilakukan pada pengkelasan yang ada. Gambar CIDR di bawah ini dapat membantu Anda dalam menyelesaikan soal yang ada.

ClassAddress# of HostsNetmask (Binary)Netmask (Decimal)
CIDR/4240,435,45611110000 00000000 00000000 00000000240.0.0.0
CIDR/5134,217,72811111000 00000000 00000000 00000000248.0.0.0
CIDR/667,108,86411111100 00000000 00000000 00000000252.0.0.0
CIDR/733,554,43211111110 00000000 00000000 00000000254.0.0.0
A/816,777,21611111111 00000000 00000000 00000000255.0.0.0
CIDR/98,388,60811111111 10000000 00000000 00000000255.128.0.0
CIDR/104,194,30411111111 11000000 00000000 00000000255.192.0.0
CIDR/112,097,15211111111 11100000 00000000 00000000255.224.0.0
CIDR/121,048,57611111111 11110000 00000000 00000000255.240.0.0
CIDR/13524,28811111111 11111000 00000000 00000000255.248.0.0
CIDR/14262,14411111111 11111100 00000000 00000000255.252.0.0
CIDR/15131,07211111111 11111110 00000000 00000000255.254.0.0
B/1665,53411111111 11111111 00000000 00000000255.255.0.0
CIDR/1732,76811111111 11111111 10000000 00000000255.255.128.0
CIDR/1816,38411111111 11111111 11000000 00000000255.255.192.0
CIDR/198,19211111111 11111111 11100000 00000000255.255.224.0
CIDR/204,09611111111 11111111 11110000 00000000255.255.240.0
CIDR/212,04811111111 11111111 11111000 00000000255.255.248.0
CIDR/221,02411111111 11111111 11111100 00000000255.255.252.0
CIDR/2351211111111 11111111 11111110 00000000255.255.254.0
C/2425611111111 11111111 11111111 00000000255.255.255.0
CIDR/2512811111111 11111111 11111111 10000000255.255.255.128
CIDR/266411111111 11111111 11111111 11000000255.255.255.192
CIDR/273211111111 11111111 11111111 11100000255.255.255.224
CIDR/281611111111 11111111 11111111 11110000255.255.255.240
CIDR/29811111111 11111111 11111111 11111000255.255.255.248
CIDR/30411111111 11111111 11111111 11111100255.255.255.252
Gambar CIDR untuk ketiga kelas IP Address
(sumber : http://www.iplocation.net/tools/netmask.php)


     B. Contoh Soal untuk Kelas C

1. Sebuah network kelas C  192.168.1.1/26, maka tentukan :
    1.1 Berapa jumlah Subnet ?
    1.2 Berapa jumlah host per subnet ?
    1.3 Berapa blok subnet ?
    1.4 Buat tabel subnet, host pertama, host terakhir, dan broadcast !

Pembahasan : 
  1.1 Jumlah Subnet
              /26 dengan Netmask (Decimal) 255.255.255.192 (bisa dilihat tabel CIDR untuk ketiga kelas IP Address mengenai netmask decimal dan binarynya). Pada kelas C ini dilihat oktet terakhirnya/keempatnya yaitu 192. Pada oktet 192 ini lihat lagi pada kolom Netmask (binary), perhatikan bagian terakhirnya yaitu 11000000. Misalkan x=1 dan y=0. x(1) berjumlah 2, dan y(0) berjumlah 6. 
 Cara menghitung jumlah Subnet  = 2^x
                                                      = 2^2 = 4 (jumlah subnet)

    1.2 Jumlah host per subnet
           Caranya = 2^y - 2
                         = 2^6-2
                         = 64-2 = 62 (jumlah host per subnet)

    1.3 Jumlah blok subnet
         Caranya = oktet maksimal - oktet network (oktet terakhir/keempat)
                       = 256 - 192
                       = 64 (jumlah blok subnet)

    1.4 Tabel subnet, host pertama, host terakhir, dan broadcast

      Network 192.168.1.1/26
      Rumus :  Subnet = IP Network (192.168.1.1) + jumlah blok subnet (64) atau kelipatan dari jumlah blok subnet tersebut.
                    Host pertama   =  IP Subnet +1
                    Broadcast         = (Subnet n+1) – 1 (sebeklum menjawab soal host terakhir. Terlebih dahulu d jawab soal broadcast)
                    Host Terakhir  = Broadcast – 1


Subnet
192.168.1.1
192.168.1.65
192.168.1.129
192.168.1.193
Host Pertama
192.168.1.2
192.168.1.66
192.168.1.130
192.168.1.194
Host Terakhir
192.168.1.63
192.168.1.127
192.168.1.191
192.168.1.254
Broadcast
192.168.1.64
192.168.1.128
192.168.1.192
192.168.1.255


2. Berada di blok subnet manakah dengan network 192.168.15.69/25 !
   Pembahasannya :
   2.1 Jumlah Subnet
    /25 dengan Netmask (Decimal) 255.255.255.128 (bisa dilihat tabel CIDR untuk ketiga kelas IP Address mengenai netmask decimal dan binarynya). Pada kelas C ini dilihat oktet terakhirnya/keempatnya yaitu 128. Pada oktet 128 ini lihat lagi pada kolom Netmask (binary), perhatikan bagian terakhirnya yaitu 10000000. Misalkan x=1 dan y=0. x(1) berjumlah 1, dan y(0) berjumlah 7. 
 Cara menghitung jumlah Subnet  = 2^x
                                                      = 2^1 = 2 (jumlah subnet)

   2.2 Jumlah host per subnet
           Caranya = 2^y - 2
                         = 2^7-2
                         = 128 - 2 = 126 (jumlah host per subnet)

   2.3 Jumlah blok subnet
         Caranya = oktet maksimal - oktet network (oktet terakhir/keempat)
                       = 256 - 128
                       = 128 (jumlah blok subnet)

   2.4 Tabel subnet, host pertama, host terakhir, dan broadcast
                Network 192.168.15.69/25
               Rumus : Subnet = IP Network (192.168.15.69) + jumlah blok subnet (128) atau kelipatan dari jumlah blok subnet tersebut.
                           Host pertama =  IP Subnet +1
                           Broadcast      = (Subnet n+1) – 1 (sebeklum menjawab soal host terakhir. Terlebih dahulu d jawab soal broadcast)
                          Host Terakhir = Broadcast – 1


I
II
Subnet
192.168.15.0
192.168.15.128
Host Pertama
192.168.15.1
192.168.15.129
Host Terakhir
192.168.1.126
192.168.1.254
Broadcast
192.168.15.127
192.168.15.255
Untuk I   = 192.168.15.0 - 192.168.15.127
Untuk II  =  192.168.15.128 - 192.168.15.255
 
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Network 192.168.15.69/25 berada pada blok subnet bagian I yaitu antara 192.168.15.0 - 192.168.15.127. 


    C. Contoh Soal untuk Kelas B

1. Sebuah network kelas B  172.168.200.2/18, maka tentukan :
    1.1 Berapa jumlah Subnet ?
    1.2 Berapa jumlah host per subnet ?
    1.3 Berapa blok subnet ?
    1.4 Buat tabel subnet, host pertama, host terakhir, dan broadcast !

   Pembahasan :
    1.1 Jumlah Subnet
     /18 dengan Netmask (Decimal) 255.255.192.0 (bisa dilihat tabel CIDR untuk ketiga kelas IP Address mengenai netmask decimal dan binarynya). Pada kelas B ini dilihat oktet ketiga dan keempatnya yaitu 192.0. Pada oktet 192.0 ini lihat lagi pada kolom Netmask (binary), perhatikan bagian kedua terakhirnya yaitu 11000000 00000000. Misalkan x=1 dan y=0. x(1) berjumlah 2, dan y(0) berjumlah 14. 
   Cara menghitung jumlah Subnet  = 2^x
                                                         = 2^2 = 4 (jumlah subnet)

    1.2 Jumlah host per subnet
           Caranya = 2^y - 2
                         = 2^14-2
                         = 16384 - 2 = 16382 (jumlah host per subnet)

    1.3 Jumlah blok subnet
         Caranya = oktet maksimal - oktet network (oktet terakhir/keempat)
                       = 256 - 192
                       = 64 (jumlah blok subnet)

    1.4 Tabel subnet, host pertama, host terakhir, dan broadcast

         Network 172.168.200.2/18
         Rumus : Subnet = IP Network (172.168.200.2) + jumlah blok subnet (64) atau kelipatan dari jumlah blok subnet tersebut.
                     Host pertama   =  IP Subnet +1
                     Broadcast       = (Subnet n+1) – 1 (sebeklum menjawab soal host terakhir. Terlebih dahulu d jawab soal broadcast)
                    Host Terakhir  = Broadcast – 1


Subnet
172.168.200.2
172.168.200.66
172.168.200.130
172.168.200.194
Host Pertama
172.168.200.3
172.168.200.67
172.168.200.131
172.168.200.195
Host Terakhir
172.168.200.64
172.168.200.128
172.168.200.192
172.168.200.254
Broadcast
172.168.200.65
172.168.200.129
172.168.200.193
172.168.200.255

2.  Sebuah network kelas B  202.234.200.0/23, maka tentukan :
    2.1 Berapa jumlah Subnet ?
    2.2 Berapa jumlah host per subnet ?
    2.3 Berapa blok subnet ?

 Pembahasan :
    2.1 Jumlah Subnet
     /23 dengan Netmask (Decimal) 255.255.254.0 (bisa dilihat tabel CIDR untuk ketiga kelas IP Address mengenai netmask decimal dan binarynya). Pada kelas B ini dilihat oktet ketiga dan keempatnya yaitu 254.0. Pada oktet 254.0 ini lihat lagi pada kolom Netmask (binary), perhatikan bagian kedua terakhirnya yaitu 11111110 00000000. Misalkan x=1 dan y=0. x(1) berjumlah 7, dan y(0) berjumlah 9. 
   Cara menghitung jumlah Subnet  = 2^x
                                                         = 2^7 = 128 (jumlah subnet)

    2.2 Jumlah host per subnet
           Caranya = 2^y - 2
                         = 2^9-2
                         =512  - 2 = 510 (jumlah host per subnet)

    2.3 Jumlah blok subnet
         Caranya = oktet maksimal - oktet network (oktet terakhir/keempat)
                       = 256 - 254
                       = 2 (jumlah blok subnet)


    D. Contoh Soal untuk Kelas A

1. Sebuah network kelas A 10.10.42.36\16, maka tentukan :
    1.1 Berapa jumlah Subnet ?
    1.2 Berapa jumlah host per subnet ?
    1.3 Berapa blok subnet ?
   
Pembahasan : 
  1.1 Jumlah Subnet
              /16 dengan Netmask (Decimal) 255.255.0.0 (bisa dilihat tabel CIDR untuk ketiga kelas IP Address mengenai netmask decimal dan binarynya). Pada kelas A ini dilihat oktet kedua, ketiga, dan keempat yaitu 255.0.0. Pada oktet 255.0.0 ini lihat lagi pada kolom Netmask (binary), perhatikan bagian ketiga terakhirnya yaitu 11111111 00000000 00000000. Misalkan x=1 dan y=0. x(1) berjumlah 8, dan y(0) berjumlah 16. 

 Cara menghitung jumlah Subnet  = 2^x
                                                      = 2^8 = 256 (jumlah subnet)

    1.2 Jumlah host per subnet
           Caranya = 2^y - 2
                         = 2^16-2
                         = 65,536-2 = 65,534 (jumlah host per subnet)

    1.3 Jumlah blok subnet
         Caranya = oktet maksimal - oktet network (oktet terakhir/keempat)
                       = 256 - 255
                       = 1 (jumlah blok subnet)


2. Sebuah network kelas A 127.255.255.41/15 maka tentukan :
    2.1 Berapa jumlah Subnet ?
    2.2 Berapa jumlah host per subnet ?
    2.3 Berapa blok subnet ?
   
Pembahasan
  2.1 Jumlah Subnet
              /15 dengan Netmask (Decimal) 255.254.0.0 (bisa dilihat tabel CIDR untuk ketiga kelas IP Address mengenai netmask decimal dan binarynya). Pada kelas A ini dilihat oktet kedua, ketiga, dan keempat yaitu 255.0.0. Pada oktet 254.0.0 ini lihat lagi pada kolom Netmask (binary), perhatikan bagian ketiga terakhirnya yaitu 11111110 00000000 00000000. Misalkan x=1 dan y=0. x(1) berjumlah 7, dan y(0) berjumlah 17. 

 Cara menghitung jumlah Subnet  = 2^x
                                                      = 2^7 = 128 (jumlah subnet)

    2.2 Jumlah host per subnet
           Caranya = 2^y - 2
                         = 2^17-2
                         = 131,072 - 2 = 131,070(jumlah host per subnet)

    2.3 Jumlah blok subnet
         Caranya = oktet maksimal - oktet network (oktet terakhir/keempat)
                       = 256 - 254
                       = 2 (jumlah blok subnet)



Referensi :
 Pratama, IPAE. Handbook Jaringan Komputer. Informatika. Bandung. 2014.