Kamis, 28 Juli 2016

Digital Divide, dan Knowledge Divide

"Digital Divide, dan Knowledge Divide"

Nama            : Emi Fitri Utami
NIM              : 2016 050004
Mata Kuliah  : K3 Umum

A. Definisi Digital Divide
 Digital Divide adalah keadaan dimana masyarakat di belahan dunia manapun mengalami kesenjangan antara masyarakat yang memiliki  akses secara fisik ke dalam teknologi-teknologi digital dengan masyarakat yang tidak memiliki akses sama sekali ataupun terbatas, serta diikuti dengan pengetahuan yang masih kurang.  Kesenjangan tersebut bukan hanya disebabkan oleh pemerintah saja, namun dari masyarakat itu sendiri juga yang dimana ada yang tidak mau tau menau dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat ini. Seperti yang kita ketahui, masih banyak masyarakat disekitar kita yang gagap teknologi, bahasa kerennya si Gaptek. Nah, untuk lebih jelasnya saya akan menguraikan faktor-faktor penyebab digital divide khususnya di Indonesia.


B. Faktor-Faktor Penyebab Digital Divide
  1. Penyediaan infrastruktur yang belum merata
          Infrastruktur ini berperan sangat penting dalam kemajuan suatu bangsa. Banyak sekali  kebutuhan dasar diberbagai daerah,kota,desa khususnya di Indonesia ini masih belum merata. Seperti yang kita lihat ditelevisi,koran maupun media lainnya banyak sekali contoh infrasturuktur yang belum merata. Kita ambil  contoh yaitu sarana akses berupa jalan raya. Masih banyak jalan raya yang belum diperbaiki. Hal tersebut akan menghambat kemajuan suatu daerah, karena akan sulit untuk penyebaran perangkat keras komputer, software, Sumber Daya Manusia yang kompoten di bidang komputer yang terkait dengan teknologi digital, serta listrik dan internet. Penyediaan sarana listrik akan menunjang kegiatan elektronis masyarakat, khususnya komputer, internet, televisi, radio, dan akses digital lainnya. Jika masih banyak daerah yang belum diperbaiki jalan rayanya, serta belum terjangkau listrik maka akan menghambat aktifitas digital masyarakat yang berujung pada penurunan produktifitas kerja, penyerapan teknologi dan pengetahuan digital, layanan publik berbasis digital dan kerugian lainnya.


Gambar Infrastruktur internet di Indonesia Timur melalui Satelit Palapa
(sumber : http://1dunia.net/KingTirtoWPBlog/wp-content/uploads/2010/07/infrastruktur-lama-dengan-palapa-ring.jpg)

   2.  Pembangunan yang belum merata
         Kita dapat melihat kurangnya pemerataan pembangunan di Indonesia antara wilayah desa dan kota besar. Dengan penyediaan infrastruktur yang memadai dan merata, maka proses pembangunan dan hasil-hasil pembangunan akan dapat dilakukan dan disebarkan secara merata.

3. Kurangnya kerja sama Pemerintah, masyrakat, swasta, akademisi
      Pemerintah memegang perana tertinggi dalam kemajuan suatu bangsa. Melalui kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan, pemerintah seharusnya dapat menentukan langkah-langkah yang harus dilaksanakan bersama untuk mengurangi bahkan menghapus kesenjangan-kesenjangan tersebut.
   Akademisi, dalam hal ini sekolah dan perguruan tinggi juga ikut berperan karena dengan ilmu yang diperolehnya dapat membantu masyarakat yang jauh dari internet. Akan tetapi, tidak banyak sekolah-sekolah yang rela untuk membagi ilmu kepada masyarakat awam. Begitu juga dengan pihak swasta, misalkan saja dengan pemberian sarana akses internet gratis, untuk kemudian secara perlahan-lahan ditawarkan beberapa versi berbayar. Andaikan saja hal itu dibagi ke masyarakat pedesaan dan pelosok , yang semula belum mengetahui tentang internet dan manfaat, perlahan-lahan dapat mulai melek internet. Tetapi dalam penerapan dunia nyata, hal tersebut jarang dilakukan bahkan tidak dilakukan.

4. Kurangnya kepedulian masyarakat dan perbedaan pola hidup masyarakat
       Kita semua tidak dapat memungkiri bahwa di berbagai tempat di Indonesia (umumnya di wilayah pedesaan dan pelosok), mereka masih tidak peduli dengan perkembangan disekitarnya terutama mengenai teknologi. Dan penyebab lainnya yaitu mengenai pola hidup masyarakat yang berbeda-beda, seperti pola hidup antara negara maju dengan negara berkembang. Negara maju sudah terbiasa dengan teknologi dan manfaatnya.

  5. Regulasi yang berbeda pada setiap daerah
       Indonesia memiliki kekayaan SDM & SDA berlimpah. Hanya saja, di saat implementasi pada kehidupan sehari-hari, terdapat perbedaan regulasi di setiap daerah. Adanya otonomi daerah, setiap daerah di Indonesia memiliki hak untuk mengatur daerahnya sendiri, namun tetap mengikuti aturan dari pusat . Akan tetapi, di dalam praktiknya, sebagai pemegang regulasi, beberapa pemerintah daerah menerapkan regulasi yang berbeda-beda.


C. Definisi Knowledge Divide
   Knowledge divide yaitu kesenjangan pengetahuan. Ini terjadi karena tidak meratanya akses internet, tidak merata infrastruktur dan pembangunan, pola pikir dan masyarakat, minat baca tulis dan berbagai pengetahuan yang kurang pada diri masyarakat, dan lain-lain.
      Sebagai contohnya yaitu sekolah yang belum memadai. Jangankan teknologi, pembangunan sekolahnya belum diperbaiki karena tidak meratanya infrastruktur dan pembangunan. Dengan hal tersebut, dapat menyebabkan siswanya akan Gaptek, tidak menegtahui teknologi dan manfaatnya. Maka akan menyebabkan kesenjangan pengetahuan.

D. Hubungan Antara Digital Divide dan Knowledge Divide
    Terdapat benang merah yang menghubungkan kedua hal tersebut, yang dimana digital divide akan mengakibatkan kesenjangan digital antara masyarakat yang sudah akses internet dengan yang belum pernah akses internet.Digital divide akan menimbulkan digital inequality, yaitu suatu kondisi dimana masyarakat mengalami gagap teknologi sehingga tidak mampu menggunakan teknologi informasi. Kondisi inilah yang nantinya akan berkesinambungan dengan knowledge divide, karena terjadi kesenjangan digital otomatis kesenjangan pengetahuan akan muncul.Memang ilmu bisa tanpa internet, tetapi kehidupan akan berubah seiring dengan teknologi. Maka, teknologi itu penting. Jika kita tidak mengikuti zaman, maka kita akan gaptek dan pengetahuan kita akan kurang mengenai teknologi.


Referensi :
Pratama, IPAE. Komputer dan Masyarakat. Informatika. Bandung. 2014.




     
     

            "Kabel Straight dan Kabel Cross"

1. Kabel Straight
       Kabel Straight adalah kabel yang sangat simpel karena untuk konfigurasi nya adalah tetap. Kabel ini digunakan untuk jaringan yang melewati hub atau antar komputer tidak terhubung langsung tapi melewati sebuah media. biasanya kabel ini digunakan untuk jaringan lokal dengan hub sebagai perantaranya.
       
        Jenis kabel ini menggunakan standar yang sama antara ujung satu dengan ujung yang satunya lagi. Jika pada ujung pertama susunan yang kita pakai adalah EIA/TIA 568A, maka pada ujung yang kedua kita menggunakan susunan yang sama pula yaitu EIA/TIA 568A. Begitu juga bila salah satu ujungnya menggunakan susunan EIA/TIA 568B, maka ujung satunya menggunakan susunan yang sama. Jadi sederhananya, pin 1 pada salah satu ujung akan terhubung dengan pin 1 pada ujung yang lainnya, lalu pin 2 akan terhubung dengan pin 2, dan seterusnya.

 
Gambar : Susunan Kabel Straight

         Contoh penggunaan kabel straight adalah sebagai berikut :
  • Menghubungkan antara computer dengan switch
  • Menghubungkan antara computer dengan hub
  • Menghubungkan computer dengan LAN pada modem cable/DSL
  • Menghubungkan router dengan LAN pada modem cable/DSL
  • Menghubungkan switch ke router
  • Menghubungkan hub ke router


          Jika ada 5 perangkat komputer yang akan dihubungkan ke satu switch/hub maka kabel yang digunakan untuk menghubungkan komputer ke perangkat switch/hub adalah kabel straight.


2. Kabel Cross 

     Kabel cross merupakan kabel yang memiliki susunan berbeda antara ujung satu dengan ujung dua. Kabel cross digunakan untuk menghubungkan 2 device yang sama.
    
 
Gambar : Susunan Kabel Cross

       Contoh penggunaan kabel cross adalah sebagai berikut :
  • Menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
  • Menghubungkan 2 buah switch
  • Menghubungkan 2 buah hub
  • Menghubungkan switch dengan hub
  • Menghubungkan komputer dengan router
    Jika hanya ingin menghubungkan satu PC ke PC yang lain (PC ke notebook, atau  notebook ke notebook) maka seharusnya menggunakan kabel cross.